Menurut sebuah khabar, tatkala penghuni neraka telah masuk ke dalam neraka, maka dihadirkanlah untuk iblis sebuah mimbar dari api, dan diberi pakaian dari api, mahkota dari api dan diikat dengan tali dari api, kemudian dikatakanlah kepada iblis: “hai iblis, naiklah ke mimbar, berpidatolah kamu penghuni neraka”
Iblis pun naik, lalu berpidato kepada penghuni neraka: “Hai penghuni neraka”. Suaranya didengar oleh seluruh penghuni yang tinggal di dalam neraka, maka mereka semua mengahadap kepadanya. Mereka memandang kepadanya, maka ia pun angkat bicara: “hai orang-orang kafir dan munafik! (sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar), bahwa kamu sekalian akan mati, lalu dikumpulkan, kemudian dihisab, sesudah itu dibagi menjadi dua golongan; golongan masuk neraka dan masuk surga. Sesungguhnya kamu sekalian menyangka tidak akan binasa dari dunia dan akan kekal disana”
“Padahal, sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, selain bahwa aku menggodamu saja. Tapi, kamu mematuhi ajakanku dan mengikuti aku. Lalu dosanya menjadi tanggunganmu sendiri. Maka, janganlah kamu mencela aku, tapi cekalah dirimu sendiri. Karena kamulah yang patut dicela, bukan aku. Kenapa kamu tidak menyembah kepada Allah, padahal dia adalah pencipta segala sesuatu?” ujar iblis di hadapan seluruh penghuni neraka.
Iblis mengatakan pula: “aku tidak mampu menyelamatkan kamu sekalian dari azab allah, dan kamu pun tidak mampu menyelamatkan aku. Sesungguhnya hari ini aku berlepas diri dari apa yang pernah aku katakan kepada kalian. Karena sungguh, aku ini terusir dan ditolak dari hadirat Allah”
Apabila penghuni neraka telah mendengar perkataan seperti ini dari iblis, maka mereka semua mengutuknya. Kemudian, iblis dihantam oleh Malaikat Zabaniyah dengan tombak api, lalu dicampakkannya ia dari atas mimbarnya ke dalam neraka, sampai kepada serendah-rendahnya tempat neraka, bersama penghuni neraka lainnya yang pernah mengikutinya. Sementara itu Malaikat Zabaniyah berkata kepada mereka: “tak ada kematian, dan tak ada kesenangan bagi kalian, hiduplah selama-lamanya di dalam neraka”
*) Disarikan dari pengajian Kitab Durratun Nashihin oleh Kiai Baidlowi muslich
Tim redaksi website PPMH
