"Hikayat Kambing dan Parang Nabi" dan Puisi Lainnya

Ahad, 16 Jun 2024, 21:46 WIB
Wdus mbek

Hikayat Kambing dan Parang Ibrahim

 

Dari punggung bukit,

mata hewan berbulu awan itu

dipenuhi kaca dan hujan.

 

“Gusti, Ibrahim telah

menepati janji.

Bukan sanak saudaraku lagi

yang ia jadikan

lambang penghambaan.

 

Tepat seperti janjinya,

sekarang, atas nama cinta,

di bawah sana

ia korbankan putranya

di atas terik kulit Mina

dan air mata.”

 

Lalu, apa tanggapanmu?”

 

“Tukar kepalaku

dengan kepala putranya!”

 

 

Sarah

 

Suamiku,

carilah telur baru.

Aku baik-baik saja,

carilah,

dan kembali dapatkan wahyu-wahyu.

 

 

Sastra pesantren  Sastra  Puisi Santri  Puisi  Pondok Gading  gading pesantren  #puisi #gadingpesantren38 #sastra #sajak 
M. Arif Rahman Hakim

Penulis adalah manusia seperti pada umumnya.

Bagikan