Keistimewaan Malam Nisfu Sya’ban Menurut Hadist

Kamis, 17 Mar 2022, 17:42 WIB
Keistimewaan Malam Nisfu Sya’ban Menurut Hadist
Keutamaan malam nisfu sya'ban (Dok.2019)

Bulan Sya'ban adalah pintu menuju bulan Ramadlan dan termasuk salah satu bulan yang dimuliakan. Oleh karena itu barang siapa bersungguh-sungguh beribadah di bulan sya'ban, maka akan menuai keberuntungan di bulan Ramadhan. Karena bulan sya'ban adalah bulan diangkatnya catatan amal dalam setahun dan di dalamnya terdapat malam nishfu sya’ban.

Dalam hal ini, Rasulullah saw pernah bersabda: "...ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Tuhan semesta alam". (HR. Nasa'i dan Ahmad)

Aisyah ra, berkata: "(Di bulan sya'ban) Rasulullah saw, selalu berpuasa sehingga aku beranggapan, beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau (di bulan Syaban) tidak berpuasa sehingga aku beranggapan bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Aku tidak pernah melihat beliau, berpuasa satu bulan penuh kecuali bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat beliau lebih sering berpuasa melebihi bulan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits lain Usamah bin Zaid ra, berkata kepada Rasulullah saw: "Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi puasamu di bulan Sya'ban?" Rasulullah saw, menjawab:  "Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Tuhan semesta alam. Karena itu aku ingin saat amalku diangkat kepada Allah, sedang aku dalam keadaan berpuasa." (HR.Nasa'i)

Di dalam malam Nishfu Sya'ban. Para ulama memberi nama pada malam nishfu sya'ban dengan beberapa nama, diantaranya:

 

  • Lailatul Ijabah (malam terkabulnya do`a)
  • Lailatut Takfiir (malam peleburan dosa)
  • Lailatul Qismah (malam pembagian rejeki dan penentuan taqdir)
  • Lailatul Mubarakah (malam penuh barakah)
  • Lailatur Rahmah (malam penuh rahmat)
  • Lailatus Syafa'ah (malam penuh Syafaat)
  • Lailatu 'Idil malaaikah (malam hari raya malaikat)
  • Lailatut Ta'dziim (malam kemulian)
  • Lailatul Bara'ah (malam pembebasan dari api neraka)

Adapun Keistimewaan Malam Nisfu Sya’ban antara lain:

1. Malam Terijabahnya Do'a

Dari Utsman bin Abil 'Ash ra, Rasulullah saw bersabda: "Jika tiba malam nishfu sya'ban terdengar seruan: "Siapakah yang meminta ampun (pada malam ini), maka akan Aku ampuni, siapakah yang meminta sesuatu, maka akan Aku beri. Dan tidak seorangpun yang memohon kepada-Ku kecuali pasti Aku kabulkan hajatnya, selain pezina dan orang musyrik" (HR. Baihaqi)

Abdullah bin Umar ra, berkata "Ada lima malam, dimana do'a (hamba) yang dipanjatkan pada malam itu tidak akan tertolak, yaitu: Malam pertama bulan Rajab, Malam Nishfu Sya'ban, Malam Jum'at, Malam hari raya Idul Fitri, dan Malam hari raya Idul Adha."

2. Malam Dikabulkannya Semua Hajat

Dari Sayyidina Ali ra, Rasulullah saw, bersabda: "Jika tiba malam nishfu sya'ban, maka bershalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya Allah saw, menurunkan rahmatnya pada malam itu ke langit dunia, yaitu mulai terbenamnya matahari. Lalu Dia berfirman: "Adakah orang yang meminta ampunan?, maka Aku ampuni. Adakah orang yang meminta rizqi? maka aku beri. Adakah orang yang tertimpa musibah? maka akan aku selamatkan. Adakah begini atau begitu? sampai terbitlah fajar" (HR. Ibnu Majah)

3. Malam Pengampunan Dosa

Rasulullah saw, bersabda: "Sesungguhnya Allah melihat kepada semua mahluknya di setiap malam nishfu Sya'ban Dan Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya) (HR. Thabrani dan Ibnu Hibban).

Imam Taqiyuddin As Subki ra, dalam tafsirnya mengatakan: "Malam nishfu sya'ban menggugurkan dosa selama setahun. Malam jum'at menggugurkan dosa sepekan dan Malam lailatul qadr menggugurkan dosa seumur hidup".

4. Malam Penuh Rahmat

Dari Alaa' bin Harits ra, Sayyidah 'Aisyah ra berkata: "Suatu malam Rasulullah saw shalat, lalu beliau memanjangkan sujudnya sehingga aku menyangka bahwa beliau telah meninggal, manakala aku menyaksikan itu aku bangkit lalu aku gerakkan ibu jari beliau, dan jari-jari beliau bergerak. Maka aku kembali ke tempatku. Setelah beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan menyelesaikan shalatnya, beliau bersabda: "Wahai Aisyah tahukah kamu malam apakah ini?", Aku (Aisyah) berkata: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui". Rasulullah saw, bersabda: "Malam ini adalah malam nishfu sya'ban, sesungguhnya di malam nishfu sya'ban Allah swt melihat hamba-Nya dengan pandangan rahmat. Maka Dia memberikan ampunan kepada yang meminta ampunan dan merahmati kepada yang meminta rahmat dan Dia membiarkan orang yang iri dengki (tidak mendapat bagian dari rahmat itu)" (HR. Baihaqi).

5. Termasuk Malam yang Utama Setelah Lailatul Qadr

Atha' bin Yasar ra, berkata: "Tiada malam setelah lailatul qadr yang lebih utama dibandingkan malam Nishfu sya ban Imam Abu Abdillah Thahir bin Muhammad al Haddad ra, dalam kitab 'Uyuunul Majaalis menyebutkan: "Sesungguhnya para malaikat di langit mempunyai dua hari raya sebagaimana kaum muslimin. Hari raya malaikat adalah malam nishfu sya'ban dan malam lailatul qadr, sedangkan hari raya kaum muslimin adalah idul fitri dan idul adha. Hari raya malaikat malam hari karena mereka tidak tidur, jadi siang dan malam sama di hadapan mereka, Sedangkan hari raya kaum muslimin pada siang hari karena malam adalah waktu mereka tidur dan beristirahat".

6. Malam Pembebasan dari Azab Neraka

Dari 'Aisyah ra, Rasulullah saw bersabda: "Telah datang Jibril kepadaku seraya berkata: "Malam ini adalah nishfu sya'ban, pada malam ini Allah swt membebaskan dari neraka manusia sebanyak bulu kambing bani Kalb dan pada malam ini Allah swt tidak melihat dengan pandangan rahmat kepada orang musyrik, musyahin, memutus silaturrahim, orang yang durhaka pada orang tuanya dan peminum khamr." (HR. Baihaqi)

Malam Nisfu Syaban  Sya'ban 
Tim Redaksi

Tim redaksi website PPMH

Bagikan