Bulan ini dinamakan dengan bulan Sya’ban. Penamaan ini tentu ada alasannya, yaitu yatasya’abu fiihi khairun katsirun. Di dalam bulan Sya’ban kebaikan menjadi bercabang-cabang yang sangat banyak. Lebih dari itu juga dikatakan bahwa ibadah bulan Rajab berfungsi membersihkan badan, beribadah pada bulan Sya’ban untuk membersihkan hati, dan beribadah bulan Ramadhan untuk membersihkan jiwa. Pembersihan jiwa tak akan berhasil tanpa diawali dengan pembersihan badan dan hati terlebih dahulu.
Dalam rangka menyambut kehadiran bulan Ramadhan itu marilah kita manfaatkan bulan Sya’ban yang kita sudah berada di dalamnya ini dengan sebaik-baiknya, yaitu kita gunakan momen penting ini untuk meningkatkan persiapan dan latihan yang sudah kita awali sejak bulan Rajab lalu. Mari kita terus lantunkan doa yang lazim kita baca sejak bulan Rajab, yaitu “Allaahumma Baarik lanaa fii Rojaba wa Sya’baana wa Ballighnaa Ramadhaana”. Ya Allah berilah kami berkah pada bulan Rajab dan Sya’ban dan panjangkan usia kami sampai Ramadhan nanti.
Bulan Rajab dan Sya’ban merupakan bulan yang penuh berkah. Tentu tidak dengan sendirinya semua umat Islam memperoleh keberkahannya. Untuk memperoleh keberkahan itu umat Islam harus memperbanyak ibadah di dalamnya dan memperbanyak lantunan doa tersebut. Jadi doa tersebut tidak hanya untuk dibaca pada bulan Rajab tetapi juga pada bulan Sya’ban. Bulan Rajab dan Sya’ban memang bulan yang penuh berkah namun yang memperoleh berkah itu hanyalah umat Islam yang mau mengisinya dengan amal saleh. Keberkahan yang telah diperoleh pada kedua bulan itu akan menjadi kunci sukses dalam upaya memborong berbagai anugerah Ramadhan termasuk Lailatul Qadarnya.
(disarikan dari tulisan Ust. H. M. Qusyairi, M.Pd.)
Penulis adalah Santri PPMH yang sedang menempuh studi Strata-2 Sastra Bahasa Inggris di Universitas Negeri Malang juga biasa berkicau di @wiqoyil_islama