Bulan Rajab adalah bulan ke tujuh dari tahun Hijriyah, dan salah satu dari empat bulan haram (dibaca: yang dimuliakan) dalam agama Islam. Istilah Rajab diambil dari kata tarjib yang bermakna mengagungkan atau memuliakan. Selaras itu, Abu Nashr al-Farabi dalam kitabnya al-Shihah Taj al-Lughah menjelaskan, Rajab bermakna mulia, seperti halnya, aku merajabkan sesuatu yakni memuliakannya mengagungkannya. Karena itulah rajab bermakna mulia, dan juga karena memang perilaku orang-orang arabi di zaman jahiliyyah memuliakan bulan tersebut dan tidak menghalalkan peperangan.
Hingga zaman islam telah datang, bulan ini selalu diistimewakan, seperti halnya firman Allah swt, "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (Bulan Dzulqa’dzah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu (dengan Mengadakan peperangan) dalam bulan yang empat itu.." (QS. at Taubah: 36).
Imam Nawawi ra, berkata: "Rajab adalah salah satu dari bulan haram (mulia), oleh karenanya selama tidak ada larangan khusus berpuasa dan beribadah di bulan Rajab, maka tidak ada satu kekuatan untuk melarang puasa dan ibadah lainnya di bulan Rajab". Selaras dengan itu, Dari Abu Said ra bercerita bahwasanya Rasulullah bersabda: "Barangsiapa berpuasa sunah sehari karena Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun." (HR. Bukhari dan Muslim)
Di sisi lain, Syekh abdul Qadir al-Jailani menjelaskan dalam kitab Gunyah juz 1, beliau menguraikan kata rajab. Kata rajab terdiri dari 3 huruf, yakni huruf Ra’, Jim, dan Ba’. Huruf Ra’ yang memiliki arti “Rahmatullah” (rahmat Allah), huruf Jim memiliki arti “Judullah” (kedermawanan Allah), dan terakhir huruf Ba’ memiliki arti “Birrullah” (kebaikan Allah). Maka dari awal hingga akhir bulan, Allah menganugrahkan 3 hal kepada hambanya, yakni 1) rahmat tanpa siksa, 2) kedermawanan Allah tanpa ada kekikiran, dan 3) kebaikan tanpa ada kekerasan. Dari sinilah, kita bisa melihat bahwa ada banyak riwayah maupun qoul yang menerangkan keistimewaan maupun kelebihan bulan rajab dibanding bulan lainnya.
Keutamaan Bulan Rajab
1) Bulan diharamkannya perang.
Allah swt berfirman: Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu (dengan Mengadakan peperangan) dalam bulan yang empat itu (Bulan Dzulqa'dzah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab)." (QS. at-Taubah: 36)
2) Bulan disunahkannya berpuasa
Dari Mujibah al-Bahiliyah ra, Rasulullah bersabda: "Berpuasalah pada bulan-bulan haram yakni Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab." (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Utsman ibn Hakim al-Ansari bertanya pada Said ibn Jubair tentang berpuasa di bulan Rajab dan beliau berkata: "Aku mendengar Ibn 'Abbas berkata: "Rasulullah pernah berpuasa terus menerus di bulan Rajab sehingga kami menyangka bahwa beliau tidak akan berbuka sama sekali, dalam kesempatan lain beliau juga tidak berpuasa terus menerus sehingga kami menyangka bahwa beliau tidak berpuasa sama sekali" (HR. Muslim dan Abu Dawud)
3) Puasa di bulan Rajab berpahala besar.
Dari Sa'id bin Rasyid ra, Rasulullah saw, bersabda: "Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, jika berpuasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, jika berpuasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, jika berpuasa 10 hari, maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya" (HR.Thabrani). Dalam hadits lain, Rasulullah saw, bersabda: "...Dan barang siapa yang berpuasa selama lima belas hari, maka akan diseru (namanya) oleh malaikat dari langit: "Sesungguhnya Allah telah mengampunkan dosanya yang telah lalu dan mulailah dengan amal baru". Dan barang siapa yang melebihkannya (berpuasa), maka akan dilebihkan oleh Allah. Di bulan Rajab Allah telah mengangkatkan Nabi Nuh as, ke dalam bahtera dan Nabi Nuh as memerintahkan semua yang bersamanya untuk berpuasa" (HR. Said ibnu Abi Rashid).
4) Bulan pengampunan
Dari Ali Ibn Abi Thalib ra, Rasulullah saw, bersabda: "Perbanyakanlah beristighfar (memohon ampunan) di bulan Rajab, karena pada setiap saat di dalamnya, Allah menyelamatkan (seorang) dari api neraka." (HR. Dailami).
5) Bulan dianjurkan bershalawat
Rasulullah saw, bersabda: "Pada malam mi'raj, saya melihat sebuahsungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air es dan lebih harum dari minyak wangi. Lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: "Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini?" Jibril as berkata: "Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca shalawat kepadamu di bulan Rajab ini"
6) Terdapat satu malam yang mustajab.
Rasulullah saw, bersabda: "Lima malam tidak ditolak berdoa di dalamnya. Pertama, malam pertama didalam bulan Rajab. Kedua, malam nisfu sya’ban. Ketiga, malam Jum'at. Keempat, malam hari raya Idul Fitri. Terakhir, malam Hari Raya Idul Adha" (HR. Ibnu Asakir)
Berbagai peristiwa di Bulan Rajab
1) Isra’ mi'raj
Yaitu perjalanan Rasulullah saw, dari Mekah ke Baitul Maqdis pada malam hari kemudian ke langit (sidratul munthaha) untuk bertemu Allah swt, dan menerima perintah shalat wajib lima waktu. Allah swt, berfirman:
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Israa’: 1)
2) Hijrah pertama
Ketika kaum musyrikin Mekah meningkatkan tekanan dan ancaman kepada Rasulullah saw dan orang-orang beriman, sebagian sahabat mengadu, kemudian Rasulullah saw, memerintahkan berhijrah ke Habsyah (Ethiopia) bersama empat belas orang termasuk empat orang wanita.
3) Perang Tabuk
Tabuk adalah nama suatu tempat di Utara Semenanjung Arab. Dalam perang itu Rasulullah saw, dan 30 ribu tentara Islam mengalahkan tentara Ramawi.
4) Pembebasan Baitul Maqdis
Baitul Maqdis dikuasai oleh pemerintahan Islam selama 500 tahun, kemudian akibat perpecahan umat Islam di zaman pemerintahan Abasiyah, umat Kristen (tentara Salib) menguasai Baitul Maqdis yang ada di yerusalem hampir 60 tahun. Baitul Maqdis dibebaskan kembali oleh panglima Islam Shalahuddin Al-Ayyubi dari tentara Salib pada hari Jum'at, 27 Rajab 583 H.
5) Lahir dan meninggalnya Imam Syafi'i ra.
Nama aslinya ialah Muhammad bin Idris, lahir di Ghuzah (Palestina) pada bulan Rajab tahun 150 H (767 M). Adapun wafatnya beliau juga bertepatan pada bulan Rajab tahun 204 H dalam usia 54 tahun. Imam Syafi’i dimakamkan di Mesir. Beliau merupakan salah seorang dari empat imam mazhab dan pengarang kitab al-Umm.
Tim redaksi website PPMH