Tanpa kita sadari, banyak sekali macam jalan menuju Allah dan Rasulullah. Bukan hanya momentum ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah saja yang bisa mendekatkan kita kepada Sang Pencipta, akan tetapi ada banyak cara yang bisa mendekatkan kita kepada Allah dan Rasullullah. Dalam pandangan tasawuf, tak ada satupun waktu yang berlalu tanpa kewajiban baru dan perintah kuat dari Allah.
Dari sini, Syekh Ahmad Zarruq mengemukakan penjelasan dari ‘tiada waktu yang berlalu’ mencakup setiap saat meski hanya sekali nafas. Setiap nafas menuntut adanya tajalli. Setiap tajalli menuntut penghambaan. Penghambaan itu menuntut hadirnya tajalli. Jadi, engkau pada setiap nafasmu tengah menapaki jalan menuju Allah dengan berbagai macam cara. Oleh karena itu, ada ungkapan bahwa banyak jalan menuju Allah itu sebilangan nafas makhluk-Nya.
Orang yang ahli tahriqah, dimanapun ia berada, dalam keadaan sendirian maupun dalam situasi ramai, setiap tarikan nafasnya tak lupa mengucapkan kalimat Allah, Allah, Allah, sampai menjelang dicabut ajalnya. Ini merupakan salah satu jalan mengenal terlebih mendekatkan diri kepada Allah.
Adapun ketika kita belajar mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan Rasulullah, maka belajarlah dengan baik. Dalam artian lafadz Allah, lafadz Muhammad jangan disalahgunakan. Maksudnya jangan sampai dinodai dengan dosa maupun maksiat. Di samping itu, dengan sebisa mungkin membiasakan bersikap tawadhu’, ikhlas, syukur, sholat dengan baik, mendoakan keluarga dan guru-gurunya supaya diberi bimbingan dan petunjuk pertolongan kepada jalan yang benar.
*) Disarikan dari pengajian KH. Ahmad Arif Yahya
Tim redaksi website PPMH