Tidak Ada yang Perlu Disombongkan

Jumat, 05 Nov 2021, 16:03 WIB
Tidak Ada yang Perlu Disombongkan
Misterius

Sesungguhnya sifat tawadhu’ merupakan salah satu tanda sifat orang yang bertakwa. Tidak kata sombong di kamus orang yang bertakwa. Orang yang bertakwa pasti memiliki sifat tawadhu’. Seberapapun ia memiliki amal ibadah, entah ibadah sholat secara berjamaah dengan istiqamah, puasa sunnah, shadaqah dimana-mana, semua itu tidak ada sifat sombong. Merasa tawadhu’ karena sebesar apapun ia memiliki amal ibadah kalau tidak diterima oleh Allah, maka semua itu tidak ada manfaatnya di akhirat kelak. Adapun seseorang melakukan apa saja dan itu bersifat remeh; sederhana menurut pandangan seseorang akan tetapi dilandasi dengan ikhlas, lillahi ta’ala, maka amal tersebutlah yang lebih manfaat di akhirat kelak. Maka sifat tawadhu’ itulah penting, karena itu cerminan bagi orang yang bertakwa kepada allah.

Sesungguhnya sifat ketawadhu’an, oleh Allah akan ditinggikan derajatnya di akhirat nanti. Bahkan, oleh Allah orang yang tawadhu’ akan ditinggikan juga derajatnya di dunia. Karena orang yang tawadhu’ tidak merasa mempunyai apa-apa, maka oleh Allah, disamping ditinggikan derajatnya juga didekatkan oleh allah. Makanya banyak wali-wali mastur yang disembunyikan oleh allah, karena sifat ketawadhu’an tersebut. Terkadang juga banyak orang yang tawadhu’ direndahkan oleh seseorang yang tidak faham. Maka jangan sampai ketika ada orang tersebut tawadhu’ terlalu sopan, maka sampai semena-mena, dalam artian kurang tata krama kepada orang tersebut.

Ada hal yang menakjubkan, ketika ada seorang yang berperilaku sombong, sedangkan dia bodoh, dalam artian tidak mengetahui masa depannya seperti apa. Apakah di hari kelak, orang tersebut termasuk dari golongan yang beruntung (min ahli Jannah) atau malah sebaliknya, yakni celaka masuk neraka. Karena semua manusia tidak akan tahu bagaimana akhir dari kehidupannya. Dan sifat sombong itu merupakan sifat khusus bagi Allah, manusia tidak ada tempat untuk bersifat sombong, maka hindarilah dan takutlah bersifat demikian. Wallahu a'lam bishawab

 

*) Disarikan dari pengajian Kitab Ta’lim Mutaallim oleh Gus Yasin Fuadi bin Abdurrachim Yahya

Pondok Gading  Kitab Taklim Muta'allim  Gus Fuad Abdurrochim Yahya 
Tim Redaksi

Tim redaksi website PPMH

Bagikan