Kronologis Peristiwa Agung Isra Miraj Nabi Muhammad SAW (Bagian 2 - Habis)

Jumat, 17 Jul 2020, 07:06 WIB
Kronologis Peristiwa Agung Isra Miraj Nabi Muhammad SAW (Bagian 2 - Habis)
Shalawat

Kronologi Peristiwa Mi’raj

Setelah Rasulullah SAW turun dan shalat di Baitul Lahm, yaitu tempat kelahiran Nabi Isa as., maka beliau melanjutkan perjalanan ke Baitul Muqaddas untuk memulai perjalanan mi’raj yang peristiwa lengkapnya sebagai berikut:

  1. Nabi Muhammad SAW sampai di Baitul Muqaddas, masuk dari pintu Yamani.
  2. Beliau turun dari Buroq, kemudian mengikatnya pada sebuah lingkaran pada pintu masjid yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Sedangkan Jibril melubangi sebuah batu besar dan mengikat buroq pada batu besar tersebut.
  3. Nabi dan Jibril masuk masjid lewat pintu sebelah utara, kemudian masing-masing shalat dua rakaat.
  4. Di masjid itu telah berkumpul umat manusia dengan jumlah besar. Mereka-yang dikenal Nabi-adalah para Nabi, ada yang sedang berdiri, ruku’, dan sujud. Ada pula yang tidak dikenal beliau.
  5. Seseorang menyuarakan adzan kemudian iqomah. Mereka semua berdiri bershaf-shaf menunggu sang imam.
  6. Jibril memegang tangan Nabi Muhammad SAW dan membimbingnya ke depan untuk menjadi imam shalat dua rakaat.
  7. Nabi Muhammad SAW shalat bersama Nabi dan Rasul yang pernah diutus oleh Allah. Mereka memuji-muji Allah. Nabi Muhammad juga memuji-muji Allah. Beliau bersyukur kepada Allah yang telah mengutusnya: sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin), diutus kepada segenap manusia, sebagai pembawa kabar gembira (basyiron) dan pembawa peringatan (nadziron), diturunkan Al-Qur’an kepadanya untuk menjelaskan segala sesuatu, dan umatnya sebagai umat pilihan, umat yang paling akhir di dunia namun terdahulu di akhirat serta beliau telah dilapangkan dadanya, dihilangkan dosanya, diangkat namanya, dan dijadikannya sebagai pembuka dan penutup.
  8. Nabi merasa sangat haus. Jibril kemudian memberinya dua buah wadah minuman terdiri dari susu dan arak. Namun beliau memilih susu. Kata Jibril, “Anda telah memilih yang fitrah (kesucian Islam).”
  9. Didatangkan sebuah tangga (mi’raj), yaitu sebuah alat untuk naik ke langit. Para Arwah orang mukmin naik ke surga lewat alat tersebut, dan dipergunakan oleh Nabi Muhammad SAW baik jasmani maupun rohani ketika peristiwa mi’raj ini.
  10. Kemudian Nabi Muhammad SAW bersama Jibril as mulai naik, dan sampailah beliau berdua di sebuah pintu dari pintu-pintu langit dunia yang dinamakan pintu hafadzoh. Disitu terdapat seorang malaikat penjaga bernama Ismail, bersama ribuan malaikat yang lain.
  11. Setelah dipersilahkan masuk, maka beliau berdua berjumpa dengan Nabi Adam as nenek moyang umat manusia. Dilihatnya Nabi Adam as adalah orang yang gagah dan tampan. Ketika ditampilkan di arah kanannya, para arwah anak cucunya yang baik-baik. Ia tertawa dan gembira. Dan jika melihat anak cucunya yang jelek-jelek di sebelah kirinya ia susah dan menangis. Ia menjawab salam Nabi Muhammad SAW dengan ucapan, “Selamat datang anak yang shaleh dan Nabi yang shaleh!”.
  12. Kemudian beliau berdua naik ke langit yang kedua disitulah dijumpai dua orang nabi bersaudara, yaitu Nabi Isa as bin Maryam dan Nabi Yahya bin Zakaria as keduanya mirip baik pakaiannya maupun rambutnya. Mereka bersama sekelompok dari umatnya. Setelah menjawab salam Nabi Muhammad SAW keduanya mendoakan dengan baik.
  13. Kemudian Nabi dan Jibril ke langit yang ketiga. Disini beliau bertemu dengan Nabiyulloh Yusuf as yang memiliki paras yang sangat tampan. Nabi Yusuf menjawab salam, menyambut dan mendoakan Nabi Muhammad SAW.
  14. Naik ke langit yang keempat, berjumpa dengan Nabi Idris as beliau menjawab salam menyambut dan mendoakan nabi Muhammad SAW.
  15. Naik ke langit yang kelima disini beliau bertemu dengan nabi Harun bin Imron as yang jenggotnya sangat panjang mencapai pusarnya. Dilihatnya dia sedang memberi ceramah kaumnya. Setelah menjawab Nabi Muhammad SAW beliau mempersilahkan dan mendoakannya.
  16. Ketika naik ke langit yang keenam, Jibril dan Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan para Nabi bersama umatnya masing-masing, adapula yang tanpa disertai kaumnya. Disinilah beliau berjumpa dengan Nabi Musa bin Imron as bersama kaumnya beliau menyaksikan umatnya sendiri yang memenuhi ufuk dan 70.000 orang lagi yang akan masuk surga tanpa hisab. Setelah menjawab salam, Nabi Musa mempersilahkan dan mendoakannya. Nabi Musa as memberi komentar: “Orang menyangka bahwa aku lebih mulia daripada nabi Muhammad, padahal tidak. Dia lebih mulia dari aku, dia diutus sesudahku dan umatnya lebih banyak yang masuk surga daripada umatku”.
  17. Di langit ketujuh Nabi muhammad SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim as beserta kelompok kaumnya. Dilihatnya Ibrahim sedang duduk pada kursi emas di pintu surga, sambil bersandar ke Baitul Makmur. Setelah menjawab salam dan menyambut nabi Muhammad SAW Beliau berpesan agar umat Muhammad memperbanyak tanaman surga, sebab surga tanahnya harum dan sangat luas. Ketika ditanya, “Apa tanaman surga itu?” Ia menjawab, “yaitu dzikrullah; La haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil adzim subhanallah Walhamdulillawa la ilaaha illalloh.” Di langit ketujuh ini Nabi SAW menyaksikan bahwa Baitul Makmur itu merupakan ka’bah bagi para malaikat. Setiap hari tidak kurang dari tujuh puluh ribu malaikat datang ke tempat ini dan mereka tidak akan kembali lagi untuk selamanya.
  18. Kemudian Nabi dinaikkan ke Sidratul Muntaha, suatu tempat tertinggi bagi alam malaikat. Laksana pohon yang amat besar, mengalir dari bawah batang-batangnya sungai air tawar, susu yang tidak berubah rasanya, khomer yang lezat bagi peminumnya dan madu yang dibersihkan, pohon yang sangat rindang dan lebat buahnya. Setiap daun terdapat malaikat. Pohon itu diliputi oleh cahaya yang berwarna warni. Bertahtakan permata yaqud dan Yabarjud yang berubah sehingga sulit digambarkan keindahannya. Di dekat Sidratul Muntaha inilah Rasulullah SAW menyaksikan beberapa hal sebagai berikut:
    1. Malaikat jibril as dalam bentuk aslinya, memiliki sayap sebanyak 600 sayap yang masing-masing sayap memenuhi ufuk, menebarkan butiran-butiran intan dan berlian tiada yang mengetahui selain Allah.
    2. Al-kautsar, yaitu sebuah telaga yang mengalir ke arah surga.
    3. Al-janan, yaitu surga beserta seluruh kenikmatan yang ada di dalamnya. Belum pernah mata melihatnya telinga mendengarnya dan hati membayangkannya. Di depan pintu surga ada lukisan yang berbunyi: “Pahala sedekah itu sepuluh kali lipat, sedangkan memberi hutang/ pinjaman itu delapan belas kali lipat”. Berbagai macam air sungai, buah-buahan, dan jenis burung yang bisa dinikmati.
    4. An-Naar, yaitu neraka dengan segala macam siksa Allah. Andaikata besi dan batu dimasukkan ke dalamnya, niscaya hancur lebur. Nabi melihat ada orang-orang memakan bangkai dalam neraka. Beliau juga bertemu malaikat malik penjaga neraka. Setelah ia menjawab salam nabi Muhammad SAW, neraka itu ditutup kembali.
  19. Dari Sidratul muntaha, tanpa diikuti oleh Jibril as Rasulullah dinaikkan ke Mustawa. Di tempat ini Nabi SAW mendengar suara qolam, yaitu alat super canggih yang bergerak otomatis dalam mencatat segala takdir Allah bagi seluruh mahluk-Nya. Di Mustawa ini Rasulullah SAW menyaksikan seseorang di balik cahaya Arsy. Beliau bertanya, “Siapakah orang tersebut? Apakah ia seorang malaikat atau nabi?” Dijawab: Bukan! Ia adalah seorang yang sewaktu di dunia lisannya selalu basah dengan dzikrullah, hatinya selalu bergantung dengan masjid, dan ia tidak pernah menyakiti hati orang tuanya.”
  20. Kemudian Nabi Muhammad SAW melihat Tuhannya dengan segala keagungan-Nya tanpa dibatasi oleh suatu arah dan tempat. (Maha suci Allah dari segala sifat yang dimiliki mahluk).  Rasulullah SAW segera tunduk bersujud dan Tuhan berfirman, “Hai Muhammad!” Beliau menjawab, “Labbaika ya Robb!” Allah berfirman, “Hendaklah Engkau memohon!” Nabi Muhammad menjawab ”Sesungguhnya Engkau telah mengangkat Ibrahim as sebagai kekasihmu, dan Engkau telah memberinya kerajaan yang agung. Engkau telah berdialog dengan Musa as, Engkau telah memberi Dawud as kerajaan yang besar. Engkau luluhkan besi baginya, dan engkau tundukkan gunung padanya. Engkau telah memberi Sulaiman as kerajaan yang besar dan Engkau tundukkan kepadanya jin, manusia, syetan, dan angin. Engkau telah mengajarkan Taurat dan Injil kepada Isa as dan ia bisa menyembuhkan orang sakit buta dan belang serta menghidupkan orang mati dengan ijin-Mu. Ibunya Engkau pelihara dari godaan Syetan.” Allah berfirman: “Aku telah mengambil engkau sebagai habib (kekasih) dan Aku mengutus engkau untuk seluruh manusia sebagai pembawa berita gembira (basyiroh) dan sebagai pembawa peringatan (nadziron). Aku lapangkan hatimu Aku hapuskan kesalahanmu. Aku angkat namamu beserta sebutan-Ku. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat, umat yang adil dan mereka adalah pemula (di akhirat) dan terakhir (di dunia). Mereka tidak diperkenankan berkhotbah kecuali jika dibaca syahadat agar mereka bersaksi bahwa engkau adalah hamba dan Rasul-Ku. Hati mereka merupakan wadah bagi ilmu mereka. Aku jadikan engkau nabi yang pertama diciptakan dan terakhir sebagai utusan. Aku berikan kepadamu Surat Al-Fatihah yang belum pernah Ku-berikan pada nabi sebelum kamu. Akhir Surat Al-Baqarah yang berasal dari sebuah gedung di bawah Arsy, telaga Al-Kautsar, delapan bagian yang terdiri dari: Islam, hijrah, kejujuran, puasa Ramadhan, amar ma’ruf, nahi munkar dan kewajiban shalat 50 kali atasmu dan umatmu.
  21. Setelah cukup Rasulullah SAW beraudiensi dengan Tuhan, kemudian mega menjadi lenyap maka Jibril as segera menjemput beliau untuk secepatnya diajak turun.
  22. Ketika bertemu dengan nabi Ibrahim as maka Ibrahim as tidak memberi komentar apapun sesuai dengan kedudukan beliau sebagai khalilullah (keluarga bagi Allah).
  23. Setelah turun dan bertemu dengan Nabi Musa as ternyata Nabi Musa menanyakan hasil Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan Tuhan. Setelah menerima penjelasan tentang kewajiban shalat 50 kali, maka Nabi Musa as menyarankan agar Nabi muhammad kembali ke hadirat Allah swt untuk memohon keringanan dengan alasan umat Muhammad SAW tidak akan mampu.
  24. Setelah memperoleh isyarat persetujuan dari Jibril as maka Nabi Muhammad SAW segera kembali ke hadirat Ilahi kemudian sambil bersujud beliau memohon: “Ya Robbi semoga Engkau sudi meringankan beban umatku sebab mereka adalah umat terlemah.”
  25. Berulangkali Nabi Muhammad menghadap kepada Allah SWT atas saran dari Nabi Musa as untuk memohon keringanan itu. Dan oleh Allah SWT setiap Nabi menghadap dikabulkan untuk dikurangi lima-lima, sehingga akhirnya Allah SWT berfirman, “Ya Muhammad itulah shalat lima waktu sehari semalam. Setiap kali shalat disamakan pahalanya dengan sepuluh kali, sehingga lima kali itu sama dengan 50 kali. Tiada pengganti lagi ucapan disisi-Ku dan tidak diganti ketetapan-Ku.”
  26. Setelah turun dan bertemu kembali dengan Nabi Musa as sebenarnya Nabi Musa masih mengharap agar Nabi Muhammad mohon keringanan lagi. Namun Nabi Muhammad SAW menyatakan telah cukup disamping malu kepada Allah, beliau telah rela menerimanya.

Demikianlah kemudian beliau turun kembali ke bumi dengan berbagai pengalaman yang masih banyak lagi sebagai hikmah yang amat besar bagi beliau dan umat Islam. Fiman Allah SWT: “Dan Kami tidak menjadikan penglihatan yang telah kami perlihatkan kepadamu (Muhammad) melainkan sebagai ujian bagi umat manusia.” (QS. Al-Isra’: 60).

Kronologi Peristiwa Isra’ Mi’raj diatas dilansir dalam kitab Durratun Nashihin karya Syekh Utsman bin Hasan Asy-Syakir. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah yang terkandung dalam peristiwa agung ini hingga menjadi muttaqin. Amin.

Baca Juga Bagian 1: Kronologis Peristiwa Agung Isra Miraj Nabi Muhammad SAW (Bagian 1)


*) Penulis adalah Kepala Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang, pimpinan PP. Anwarul Huda-Karang Besuki Malang dan Ketua MUI Kota Malang.

Nabi Muhammad SAW  Kitab Durratun Nashihin  Kisah Nabi  Kisah Lengkap Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad 
KH. M. Baidlowi Muslich

Penulis adalah Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kasri, Pondok Pesantren Anwarul Huda Karang Besuki, dan Ketua MUI Kota Malang

Bagikan