gadingpesantren.id - Dalam rangka memaknai malam kemerdekaan, Pondok Pesantren Miftahul Huda memilih bersholawat burdah pada Sabtu (16/08/2025) di masjid Bauturrahman. Segenap santri terlihat hikmat mengikuti acara mulai awal hingga akhir.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pembacaan sholawat menjadi ajang bagi Santri Gading untuk memaknai berbagai hari besar yang ada. Momen dirgahayu republik seperti saat ini pun menjadi saat-saat yang tepat untuk mengenang dan merenungi perjuangan bangsa Indonesia.
Seusai pembacaan sholawat burdah, Ust. M Khusairi memberikan banyak nasehat, yang di antaranya juga berkaitan dengan perjuangan KH. Muhammad Yahya dalam memperjuangkan kemerdekaan.
"Ada dokumentasi yang menunjukkan bagaimana perjuangan Kiai Yahya," terang beliau, sembari menyinggung buku biografi Kiai Yahya.
Lebih jauh, Ust. Khusairi pun menjelaskan pemaknaan hari kemerdekaan melalui dalil Al-Quran surat Al-Imron ayat 103.
"Ketika dijajah dulu, seolah-olah kita berada di jurang kehancuran. Tapi Allah menyelamatkan kita," ungkap Wakil Kepala Madrasah Matholiul Huda tersebut, saat menerangkan dalil yang Al-Quran yang dikutipnya.
Tak hanya itu, para pengurus pun terlihat membagikan pita merah-putih kepada para santri yang hadir. Seakan mendapatkan hadiah, banyak di antara para santri merekahkan senyum saat menerimanya. Di antaranya bahkan terlihat sangat bersemangat memasangkannya di kopyah.
Momen ini pun menjadi sangat berharga dan terasa syahdu di Pondok Pesantren Miftahul Huda, sebab bagi santri, mencintai tanah air juga bagian dari keimanan yang harus dijaga.