Hikmah Sholat Lima Waktu & Bilangan Rokaat Sholat

Selasa, 18 Mei 2021, 13:10 WIB
Hikmah Sholat Lima Waktu & Bilangan Rokaat Sholat
Hikmah Sholat Lima Waktu & Bilangan Rokaat Sholat

Dibalik kewajiban kaum muslim melaksanakan sholat lima waktu, ternyata ada banyak hikmah yang terkandung di dalamnya. Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab “Sullam al-Munajaat” hal. 87 menjelaskan:

Sholat Subuh

Manusia pertama yang melaksanakan sholat shubuh adalah Nabi Adam ‘Alaihi al-Salam ketika turun dari surga, kemudian Nabi Adam melihat kegelapan sehingga Nabi Adam merasa sangat takut dengan adanya kegelapan tersebut. Tatkala waktu subuh, Nabi Adam melaksanakan sholat dua rokaat; yaitu satu rokaat karena bersyukur atas keselamatannya dari kegelapan, dan satu rokaat karena bersyukur atas kembalinya cahaya siang hari.

Sholat Dhuhur

Manusia pertama yang melaksanakan sholat dhuhur adalah Nabi Ibrohim ‘Alaihi al-Salam ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrohim agar menyembelih putranya (Nabi Ismail ‘Alaihi al-Salam), kemudian Allah menebusnya dengan cara mengganti dengan kambing. Semua kejadian itu berpetapan dengan waktu sholat dhuhur. Kemudian Nabi Ibrohim melaksanakan sholat empat rokaat; yaitu satu rokaat karena bersyukur atas tebusan yang telah diberikan Allah kepadanya, satu rokaat karena bersyukur atas hilangnya kesusahan yang dialami putranya, satu rokaat karena mencari ridho Allah SWT, dan satu rokaat karena bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT berupa kambing yang diturunkan dari langit (kambingnya Sayyid Habil Putranya Nabi Adam).

Sholat Ashar

Manusia pertama yang melaksanakan sholat ashar adalah Nabi Yunus ‘Alaihi al-Salam ketika keluar dari perutnya ikan paus. Ketika di dalam perutnya ikan paus, Nabi Yunus seakan-akan seperti anak burung yang tidak ada bulunya. Nabi Yunus juga menghadapi empat kegelapan; yaitu satu kegelapan ususnya ikan paus, satu kegelapan air, satu kegelapan malam, dan satu kegelapan dalam perutnya ikan paus. Ketika waktu ashar, Nabi Yunus keluar dari perutnya ikan paus kemudian melaksanakan sholat empat rokaat karena bersyukur kepada Allah atas selamatnya dari empat kegelapan tersebut.

Sholat Maghrib

Manusia pertama yang melaksanakan sholat maghrib adalah Nabi Isa ‘Alaihi al-Salam ketika keluar dari kalangan kaumnya, waktu itu bertepatan dengan terbenamnya matahari (waktu sholat maghrib). Kemudian Nabi Isa melaksanakan sholat tiga rokaat; yaitu satu rokaat sebagai peniadaan sifat ketuhanan dari selain Allah SWT, satu rokaat sebagai peniadaan fitnah dari ibunya (yaitu fitnah perzinaan yang dituduh oleh kaumnya), dan satu rokaat untuk menetapkan sifat ketuhanan hanya bagi Allah SWT. Karena dua rokaat yang dilakukan oleh Nabi Isa berkaitan dengan Allah, maka dua rokaat sholat maghrib digabungkan (dipisah dengan tasyahud awal) dan satu rokaat berkaitan dengan ibunya, maka satu rokaat (rokaat ketiga) disendirikan.

Sholat Isya’

Manusia pertama yang melaksanakan sholat isya adalah Nabi Musa ‘Alaihi al-Salam ketika keluar dari Kota Madyan. Pada saat itu, Nabi Musa mengalami empat kesedihan; yaitu satu kesedihan karena istrinya, satu kesedihan karena saudara laki-lakinya (Nabi Harun), satu kesedihan karena anak-anaknya dan satu kesedihan karena penganiayaan Fir’aun. Kemudian Allah SWT membebaskan Nabi Musa dari kesedihan-kesedihan tersebut pada waktu sholat isya. Kemudian Nabi Musa melaksanakan sholat empat rokaat karena bersyukur kepada Allah SWT atas hilangnya empat kesedihan tersebut.

Sholat Lima Waktu  Sholat  Hikmah  Bilangan Rokaat Sholat 
A. Faizul Mubin

Penulis adalah santri aktif di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang sekaligus mahasiswa jurusan Bahasa & Sastra Arab di UIN Maliki Malang.

Bagikan