Apakah kita pernah merenung tentang kesempurnaan ciptaan Allah? Apakah kita pernah terlintas berpikir mengapa Allah menciptakan bentuk manusia seperti yang kita saksikan saat ini? Diciptakan telapak tangan, kaki, bahkan fungsi anggota tubuh yang sering luput kita pikirkan atau kita syukuri seperti mata yang berkedip tanpa diperintah, lubang hidung yang menghadap ke bawah, jantung yang selalu berdetak meskipun dalam keadaan tidur. Mari sejenak bertafakur bahwa Allah benar-benar menciptakan manusia dalam sebaik- baik bentuk sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At-Tin ayat 4
لقد خلقنا الإنسان في احسن تقويم
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya “
Penciptaan manusia dalam bentuk terbaik merupakan salah satu wujud rasa cinta Allah kepada hambanya. Tentunya Allah menciptakan itu semua tidak semata-mata untuk memperindah jasad saja. Lebih jauh, Allah menginginkan segala hal yang menjadi bagian jasad manusia dimanfaatkan dengan optimal. Hal ini sesuai dengan konsep dasar penciptaan manusia yakni untuk beribadah kepada Allah. Sebagaimana firman Allah dalam Al-alquran surah Adz-dzariyat ayat 56 yang berbunyi :
وما خلقت الجن والإنس الا ليعبدون
“dan tidaklah aku ciptakan jin manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”
Tidak dapat dipungkiri bahwa sering kali kita menggunakan anggota tubuh untuk melakukan sesuatu yang kurang bermanfaat bahkan sampai melanggar perintah Allah. Oleh karena itu Imam Ghazali dalam Kitab Bidayatul Hidayah menjelaskan perihal tujuan diciptakannya anggota tubuh manusia. Salah satu fungsi mata adalah untuk melihat betapa agung ciptaan Allah yang berada di langit dan bumi. Lalu dengan fungsi tersebut kita diwajibkan untuk bertafakur terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah. Adapun salah satu fungi telinga adalah untuk mendengarkan kalam-kalam ilahi dan sunah rasul, kalam hikmah dari orang alim, wasilah untuk mendapatkan faedah ilmu, serta menjaga pendengaran dari perkara-perkara buruk seperti gibah. Selanjutnya tujuan diciptakan lisan adalah untuk memperbanyak dzikir kepada Allah, membaca Al-Quran, menyampaikan ilmu, dan tidak membicarakan aib orang lain. Imam Ghazali juga menjelaskan agar kita senantiasa mengupayakan makanan yang halal dan menjaga perut dari makanan haram atau syubhat.
Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan menjaga kemaluan dari setiap perkara yang diharamkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu kita harus menjaga mata dengan tidak memandang perkara yang dilarang, menjaga hati dari pikiran-pikiran tercela, serta menjaga perut dari makanan syubhat dan kekenyangan karena hal itu menyebabkan syahwat manusia bergelora. Tidak kalah penting, kita juga harus berusaha menjaga kedua tangan dari memukul sesama muslim, mengambil hak orang lain, serta tidak menulis sesuatu yang dilarang karena tulisan adalah lisan kedua. Terakhir Imam Ghazali menjelaskan bahwa seorang muslim harus selalu menjaga kedua kaki dari berjalan ke tempat haram.
Setelah kita mengetahui tentang tujuan-tujuan penciptaan anggota tubuh, maka kita dapat memanfaatkannya sesuai dengan tuntunan syariat. Tentu sebagai makhluk ciptaan Allah kita wajib bersyukur dan memanfaatkan anggota tubuh dengan baik dan benar. Karena sebagian ulama berpendapat bahwa setiap anggota tubuh kita akan menjadi saksi kelak di hari hisab. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Yasin ayat 65.
اليوم نختم على أفواههم و تكلمنا أيديهم وتشهد أرجلهم بما كانوا يكسبون
“Pada hari dimana Kami tutup mulut mereka dan berkatalah pada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan”.
Penulis adalah santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang sekaligus mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Bisa dihubungi melalui akun IG @mimbar_impian