Hakikat Ilmu, Kewajiban, dan Keutamaannya

Jumat, 08 Apr 2022, 14:25 WIB
Hakikat Ilmu, Kewajiban, dan Keutamaannya
Ngaji (Dok. PPMH)

Rasulullah SAW bersabda, "Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan."

Perlu diketahui, bahwasanya kewajiban bagi seorang muslim menuntut ilmu tidak untuk semua jenis ilmu, tapi hanya pada lingkup ilmu agama, dan ilmu yang menjelaskan cara bertingkah laku atau bermuamalah dengan sesama manusia. Sehingga muncul qoul yang masyhur, "Ilmu yang paling utama adalah ilmu hal. Dan perbuatan yang paling mulia ialah hifdzu suluk (menjaga perilaku)." Yang dimaksud ilmu hal ialah ilmu agama Islam, seperti halnya bersuci dan sholat.

Setiap orang islam diwajibkan menuntut ilmu yang berkaitan dengan apa yang dibutuhkannya saat ini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu, seorang muslim diharuskan mengetahui semua rukun maupun syarat sahnya shalat, sehingga dapat mengerjakan kewajiban shalat secara paripurna.

Keharusan pada setiap muslim mempelajari atau mengetahui rukun maupun syarat amalan ibadah yang akan dikerjakannya untuk memenuhi kewajiban tersebut. Karena sesuatu yang menjadi perantara untuk mengerjakan kewajiban, maka mempelajari wasilah atau perantara tersebut hukumnya wajib. Ilmu agama merupakan perantara dalam melakukan kewajiban agama. Maka, mempelajari ilmu agama hukumnya wajib. Sebagaimana ilmu tentang zakat jika berharta, puasa, haji bila sudah mampu, dan ilmu tentang jual beli jika berdagang.

Syaikh Muhammad bin al Hasan pernah ditanya mengapa beliau tidak menyusun kitab tentang zuhud, beliau menjawab, "Aku telah mengarang sebuah kitab tentang jual beli". Maksud beliau adalah yang dikatakan zuhud ialah menjaga diri dari hal-hal yang syubhat (tidak jelas halal haramnya) dalam berdagang.

Setiap orang yang berkecimpung di dunia dagang, wajib mengetahui tata cara maupun kultur berdagang ala syariat islam, sehingga dapat menjaga diri dari segala hal yang diharamkan. Setiap orang Islam juga harus mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan dengan batin atau hati, misalnya tawakal, tobat, takut kepada Allah, dan ridha. Sebab, semua itu terjadi pada segala keadaan.

Di samping itu, tidak ada seorang pun yang meragukan akan pentingnya ilmu pengetahuan, karena itu khusus dimiliki umat manusia. Adapun selain ilmu, bisa dimiliki manusia dan juga dimiliki binatang. Dengan ilmu pengetahuan, Allah swt mengangkat derajat Nabi Adam, di atas para malaikat. Oleh karena itu, malaikat diperintah oleh Allah agar sujud kepada Nabi Adam

Ilmu itu sangat penting, karena ia sebagai perantara (sarana) untuk bertakwa. Dengan takwa inilah manusia menerima kedudukan terhormat di sisi Allah, dan keuntungan abadi. Sebagaimana dikatakan Syaikh Muhammad bin Al Hasan bin Abdullah dalam syairnya:

"Belajarlah! Sebab ilmu adalah penghias bagi pemiliknya. Jadikan hari-harimu untuk menambah ilmu. Dan berenanglah di lautan ilmu yang berguna. Belajarlah ilmu agama, karena ia adalah ilmu yang paling unggul. Ilmu yang dapat membimbing menuju kebaikan dan takwa, ilmu paling harus untuk dipelajari. Dialah ilmu yang menunjukkan kepada jalan yang harus, yakni jalan petunjuk. Ia laksana benteng yang dapat menyelamatkan manusia dari segala keresahan. Oleh karena itu orang yang ahli ilmu agama dan bersifat wara' lebih berat bagi setan daripada menggoda seribu orang ahli ibadah tapi bodoh.” Wallahu a’lam Bishowab.

 

*) Disarikan dari pengajian Kitab Ta’lim Mutaallim oleh Gus Yasin Fuadi bin Abdurrachim Yahya

Thalabul ilmi  Kitab Taklim Muta'allim  Gus Fuad Abdurrochim Yahya 
Tim Redaksi

Tim redaksi website PPMH

Bagikan