Depresi lebih rumit dari stres. Maka langkah-langkah untuk mengatasi depresi tentu saja juga lebih rumit daripada menyelesaikan masalah stres. Hal yang membuat depresi susah untuk diselesaikan adalah karena penderitanya menarik diri menjauhi lingkungan sosialnya. Saking bertumpuknya tekanan, penderita depresi tidak mampu untuk menemukan sebab yang mengganggu pikirannya. Mereka sering merasa sedih, gelisah, bahkan tiba-tiba menangis tanpa tahu mengapa. Maka solusi yang paling masuk akal adalah mencari orang lain untuk ikut memahami apa saja yang telah mereka alami hingga mengalami depresi.
Dalam surat Al-Hujurat ayat 13 disebutkan bahwa Allah Swt. menciptakan manusia berbeda-beda untuk saling mengenal. Sudah selayaknya bagi kita untuk bisa berusaha memahami apa yang dirasakan oleh sesama manusia lainnya. Tidak pantas bagi kita untuk mengatakan “begitu saja sedih” dan menganggap remeh masalah yang dihadapi oleh orang lain. Setiap manusia memiliki kemampuan, kelebihan dan kekurangan, yang berbeda-beda. Kita hanya bisa merasakan apa yang ada dalam diri kita sendiri. Kita tidak bisa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Maka kita harus bisa menerima dan memahami bahwa sesuatu yang mungkin kita anggap hal biasa bisa saja membuat orang lain menderita.
Penderita depresi berhak menemukan teman untuk bicara dan menceritakan semua masa lalunya. Walaupun tidak selalu mereka bisa mendapatkan orang lain yang sanggup memahami diri mereka. Maka ketika manusia tidak mampu lagi memahami, Allah Yang Maha Mengetahui selalu bisa mengerti apapun hingga dalam isi hati kita yang bahkan kita sekalipun tidak bisa pahami. Ketika merasa sedih dan gelisah, maka berbicara kepada Allah Swt. adalah jalan terbaik karena Dia selalu bersama kita.
Penulis adalah Santri PPMH yang sedang menempuh studi Strata-2 Sastra Bahasa Inggris di Universitas Negeri Malang juga biasa berkicau di @wiqoyil_islama