Menghidupkan Ghirah Bahasa Pada Santri, LKBA Pondok Gading Mengadakan Seminar Kebahasaan

Jumat, 05 Nov 2021, 17:56 WIB
Menghidupkan Ghirah Bahasa Pada Santri, LKBA Pondok Gading Mengadakan Seminar Kebahasaan
Seminar Kebahasaan (dok. LKBA)

Ada hal yang Berbeda dengan Kegiatan Malam Jum'at (KMJ) (4/11) di Pondok Gading, biasanya kegiatan tersebut diisi dengan muhadharah, syawir, tutorial fiqih dsb. Akan tetapi pada kali ini, Lembaga Kursus Bahasa Asing (LKBA) Pondok Pesantren Miftahul Huda mengadakan seminar kebahasaan. Adapun acara tersebut, dilaksanakan di lt. 1 Masjid Baiturrahman Pondok Pesantren Miftahul Huda yang dihadiri langsung oleh Ust. Syarifuddin selaku pemateri dalam acara tersebut dan seluruh santri Pondok Gading. Dalam sambutannya, Gus Fuad Yasin Fuadi bin Abdurrachim Yahya selaku wakil Masyayikh Pondok Gading menuturkan bahwa urgensi mempelajari bahasa asing. Karena dengan menguasai bahasa, seseorang bisa memperluas wawasan dan pengetahuan. Di samping itu juga, menguasai bahasa bisa memperluas jaringan antar sesama manusia. 

Pada acara seminar kebahasaan tersebut, Ustadz Syaifuddin menyampaikan kunci sukses mempelajari bahasa asing. Alumni Pondok Gading tersebut menuturkan ada 3 hal cara sukses mempelajari bahasa asing. Yang pertama yakni suka/cinta dengan bahasa, "karena tanpa menyukai, seseorang sulit untuk bisa faham, harus menyukai. Terkadang kita menyukai pelajarannya, akan tetapi tidak menyukai gurunya, maka akan sulit untuk faham, karena ada hijab yang menutupinya" Tutur beliau. Yang kedua, kerja keras/tekun. Beliau mengutarakan bahwa belajar bahasa tidak selalu dalam naungan formal, bisa saja dalam informal. Dan yang ketiga yakni doa, tanpa doa baik orang tua maupun guru, hidup kita akan tersesat. "Karena dengan do'a orang tua kita, nasihat guru-guru kita, hidup kita akan terbimbingkan" Ujar pengasuh Ma'had Darul Hikmah MAN 1 Kota Malang. Di akhir acara tersebut, beliau berpesan kepada seluruh santri untuk selalu memanfaatkan waktu sebaik mungkin, mumpung masih muda, masih di pondok. Karena kalau sudah di rumah, berumah tangga, kita tidak akan leluasa mengerjakan amal-amal kebaikan, orientasinya bukan hanya ukhrawi tapi juga menafkahi anak dan istri. 

Gus Fuad Abdurrochim Yahya  Pondok Gading 
Bagikan