5 Kriteria dalam Memilih Calon Istri

Senin, 15 Okt 2018, 17:51 WIB
5 Kriteria dalam Memilih Calon Istri
Muslimah Idaman

Di Era Modern ini, Banyaknya pemberitaan-pemberitaan akan tingkat perceraian yang tinggi. Sering kali membuat para pemuda ragu untuk memilih calon pasangan hidupnya. Tak ayal, Kebanyakan dari mereka sebatas dekat dan menikmati masa pacaran saja tanpa kejelasan yang pasti akan kelanjutan hubungannya. Bagi wanita sendiri akan mejadi dilema akan pilihan tersebut, Sudah lama pacaran namun belum tentu menjadi suaminya. Masa-masa pacaran memang selalu terlihat indah nan membahagiakan namun seringkali dalam hubungan tersebut terselip maksiat-maksiat dan kerugian terutama bagi wanita itu sendiri. Pacaran bukan menjadi solusi atas hati yang lagi sendiri malah seringkali menjadi beban berat di masa depan. 

Alangkah baiknya, Jika memang sudah yakin dengan pilihannya terus dilanjutkan keseriusannya untuk menemui Orang tua. Ibaratnya itu “ Jangan pernah mengetuk hati seorang wanita jika Anda belum mampu mengetuk Pintu rumahnya” atau dengan kata lain jangan pernah membuat seorang wanita jatuh hati jika anda masih belum berani menemui orang tuanya. Wanita akan merasa tenang dan Pria pun merasa yakin dengan pilihannya. Untuk memiliki kemantapan hati dan yakin akan wanita tersebut, Sang Maha Cinta telah memberi solusi melalui firman-Nya dan sabda-sabda Utusan-Nya. Berikut 5 Kriteria dalam memilih Calon Istri yang berhasil penulis rangkum:

1. Wanita yang Memiliki Agama yang Baik

Wanita yang memiliki agama yang baik pasti memiliki pemahaman agama yang mendalam dan kesungguhan dalam beribadah. Sehingga dalam kehidupan rumah tangga ia mampu mentaati suami dengan baik, memberi masukan saat suami memiliki masalah maupun malas saat beribadah. Ia juga menjadi teladan dan pembimbing yang baik bagi anak-anaknya dirumah. 

Begitu penting sekali, Agama bagi seorang wanita. Jika agamanya bagus mereka akan melengkapi separuh agamanya pria seperti hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من رزقه الله امرأة صالحة فقد أعانه على شطر دينه فليتق الله في الشطر الباقي

Artinya : “Siapa yang oleh Allah diberi karunia seorang istri yang solihah, berarti Allah telah menolongnya untuk menyempurnakan setengah agamanya. Karena itu, bertaqwalah kepada Allah setengah sisanya”. (HR. Baihaqi 1916).

2. Karena Kecantikannya

Bagi seorang Pria, tak bisa dipungkiri bahwa fisik merupakan salah satu alasan pria mencintai pasangannya. Hal ini memang diperbolehkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam memilih pasangan. Kecantikan wanita akan membuat hubungan keluarga semakin awet, Senyum dan kesetiaan istri akan menjadi keharmonisan dalam rumah tangga. 

Allah Ta’ala berfirman: “Dan di antara tanda kekuasaan Allah ialah Ia menciptakan bagimu istri-istri dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenteram dengannya.” (QS. Ar Ruum: 21). 

3. Nasab atau Keturunannya

Nasab merupakan pertimbangan yang penting bagi seorang Pria. Jika seorang wanita merupakan keturunan orang yang baik, mengerti agama dan rajin beribadah maka kemungkinan besar anaknya nanti akan menjadi anak yang solih dan ahli agama. Seperti Peribahasa Jawa “ Kacang Mangsa Ninggala Lanjaran”. Maksud dari peribahasa tersebut adalah perangai seorang anak tidak akan jauh dari orang tuanya. Contoh : Jika Orang tuanya suka berkelahi maka anaknya juga memiliki kesenangan untuk berkelahi. Begitu juga dengan hal baik.

Karakter itu merupakan hasil pembentukan dari karakter Orang tuanya terutama ibu. Kebanyakan karakter seorang anak merupakan tiruan karakter dan pengasuhan oleh ibunya. Ini menjadi faktor penting bahwa memilih seorang wanita dilihat dari keturunannya.

4. Setara Hartanya

Nabi Muhammad berpesan agar memilih wanita dari segi hartanya. Maksudnya setara dalam hal harta. Tak bisa di pungkiri lagi bahwa dalam hubungan rumah tangga sering tidak berlangsung lama karena perbedaan ini.

Pada zaman Nabi hal ini pernah terjadi, dimana   Zaid bin Haritsah radhiyallahu ‘anhu dari kalangan biasa dinikahkan dengan Zainab binti Jahsy radhiyallahu ‘anha.  wanita terpandang dan cantik. Hasilnya  pernikahan mereka pun tidak berlangsung lama. 

5. Wanita yang Subur

Tujuan utama menikah bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis tapi juga untuk memiliki keturunan. Subur atau mudah melahirkan menjadi pertimbangan bagi pria dalam memilih calon istrinya. Anak merupakan anugerah dan hadiah yang tak terhingga bagi pasangan suami istri. Anak merupakan penerus orang tuanya dan yang akan merawat orang tua di masa tua. Bahkan Nabi Muhammad SAW akan bangga jika memiliki umat yang banyak, yang di hasilkan oleh wanita wanita yang subur. 

انْكِحُوا أُمَّهَاتِ الْأَوْلَادِ فَإِنِّي أُبَاهِي بِهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَة

“Nikahilah ibu-ibu dari anak-anak (yaitu wanita-wanita yang bisa melahirkan) karena sesungguhnya aku akan membanggakan mereka pada hari kiamat.” (HR. Ahmad).


Bagikan