Gus Yasin Arahkan Santri Melek Media Sosial

Jumat, 19 Nov 2021, 09:31 WIB
Gus Yasin Arahkan Santri Melek Media Sosial
Gus Yasin menyampaikan sambutan pada acara Seminar Multimedia

Era digital mau tidak mau membuat kaum santri melek teknologi. Selain sebagai syiar keislaman juga sebagai media tarbiyah kepada generasi millenial menyesuaikan zaman digital. H. Taj Yasin Maimoen atau lebih dikenal sebagai Gus Yasin, putra dari Almaghfurlah KH Maemoen Zubair memberikan pandangannya terhadap keharusan santri zaman sekarang untuk berdakwah dalam segala lini. Santri dianggap mempunyai banyak potensi dan kemampuan yang tidak kalah dengan generasi yang tumbuh di luar pondok pesantren.

"Kita arahkan masing-masing, ada yang dakwah di TPQ, di media sosial, ada yang lain. Kita isi ruang-ruang yang belum terisi," kata Gus Taj Yasin Maimoen saat mengisi Seminar Optimalisasi Media Sosial di Masjid Baiturrahman, Pondok Pesantren Miftahul Huda (Gading), Kamis, (18/11/2021).

Menurut beliau, niat mencari ilmu agama adalah wajib, tetapi ada yang wajib dan sunnah. Wajib untuk ilmu seperti akidah, tauhid, sedangkan ilmu-ilmu yang disunnahkan tidak semua harus diketahui tapi harus dibagi-bagi.

"Seperti ilmu medsos (media sosial) setiap zaman, ada ulama setiap maqom ada ulamanya. Semua berubah dengan berkembangnya zaman," ungkap Gus Yasin. Putra ulama kharismatik yang dimakamkan di Makkah ini menjelaskan, dahulu memang awal-awal santernya media sosial atau internet khususnya YouTube tantangannya sangat ketat. Di era tahun 2000-an belajar agama harus talaqqi (bertemu langsung). Karena membentengi agar tetap talaqqi bertemu dengan gurunya tidak bisa digantikan. Namun, dengan seiring berkembangnya zaman semua bisa memanfaatkan teknologi untuk kebermanfaatan. Sehingga saat ini bisa diterima asalkan konten yang dihasilkan berupa ilmu agama.

"Tahun 2008, 2009, 2010 KH Maimoen Zubair pernah menyampaikan cari ilmu memakai konten. Kiai sering banyak diundang di Ponpes, rasa memiliki punya santri tetap ada, ingin tetap mulang. Disela-sela beliau bepergian dimanfaatkan media. Dulu belum ada zoom, google meet, hanya dengan WhatsApp, itupun hanya terbatas yang bisa mendengarkan" imbuhnya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah ini turut mengungkapkan bahwa sekarang sudah banyak Ponpes belajar media, menyiarkan pengajian. Salah satunya pengajian Gus Baha, banyak yang mensyiarkan lewat YouTube sehingga banyak yang mengetahui sosok beliau termasuk isi pengajian yang ramah dan gayeng.

"Tugas kita, kita isi di sisi-sisi ini, termasuk kita membikin Santri Gayeng Nusantara (SGN). Kok ngenes ya, ulama-ulama kita belum banyak dalam artian belum banyak yang mengangkat channel (Youtube)," ungkap Gus Yasin. Beliau menuturkan, betapa sangat kuat peran media sosial dalam mentransferkan sebuah dakwah. Tidak sedikit yang bisa mengakses pengajian-pengajian Gus Baha, dari pelosok negeri sampai semua lapisan masyarakat menerima dengan baik.

"Kita kembangkan SGN sudah diangkat, bukan hanya dari kalangan kita tapi banyak ASN yang mengakses pengajian Gus Baha," pungkas suami dari Ustadzah Nawal Nur Arafah.

Santri Pesantren Gading Malang  Santri Gading  Pondok Gading  Media sosial  KH. Maimun Zubair  Gus Taj Yasin  Dakwah Santri 
Bagikan