gadingpesantren.id - Bahtsul Masail, sebagai ruang silaturrahmi dan diskusi santri untuk membahas banyak hal berkaitan dengan hukum dan muamalah merupakan tradisi pesantren yang sudah ada sejak lama. Melalui bahtsul masail, jajak pendapat dilakukan dengan terstruktur, dipimpin oleh moderator, serta diawasi oleh dewan perumus dan mushohih (pentashih).
Bahtsul Masail yang diselenggarakan di Masjid Baiturrahman, Pondok Pesantren Miftahul Huda ini diselenggarakan oleh Lembaga Bahtsul Masail (LBM) MWC NU Klojen pada Minggu, 29 Desember 2024. Dalam Bahtsul Masail tersebut juga turut dihadiri oleh banyak pihak mewakil kecamatan atau lingkaran santri tertentu di Malang Raya. Di antaranya adalah, LBM MWC NU Singosari, Bululawang, Sukun, Kedungkandang, Wajak, Gondanglegi, PP Sabilurrasyad (Gasek), PP Al-Hayat Al-Islamiyah Kedungkandang, PP Mambaul Huda Karangploso, Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) Malang, dan tak ketinggalan Santri Gading sebagai tuan rumah juga turut menghidupi forum Bahtsul Masail.
Ust. Damad, Ketua Tanfidziyah NU Klojen berharap, "kegiatan seperti ini (bahtsul masail) nantinya dapat dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi." Melalui penyelenggaraannya, bahtsul masail tidak berhenti di lingkup kota atau kabupaten, tapi juga wilayah, lebih-lebih nasional.
KH. Ahmad Muhammad Arif Yahya, saat membuka forum juga mengatakan, bahwa "terselenggaranya acara ini harapannya bisa memotivasi para santri untuk lebih semangat mencari ilmu."
Setelah sambutan dan pembukaan, selaku moderator, Ahmad Hidhir Adib pun membuka bahtsul masail dengan deskripsi masalah, sebelum akhirnya berfokus pada pembahasan, yakni intifa'ul ma'i lil 'amm (pemanfaatan air untuk umum).
Forum tersebut berlangsung penuh antusias dari musyawirin (peserta Bahtsul Masail). Berfokus pada rincian hukum pemanfaatan air sumur pondok untuk masjid yang notabene bukan bagian dari pondok, masing-masing perwakilan menyampaikan pendapat sekaligus ta'bir-nya (dalil) secara bergantian. Perdebatan tak terelakkan, tapi canda tawa juga menghiasi forum tersebut. Hadirin yang turut menyimak pun mengikuti dengan saksama sampai acara ditutup.
Rohman Amin, pengurus LBM Gading saat diwawancara berharap kegiatan ini bisa menjadi awal tren positif ke depannya.
"Semoga dengan (terselenggaranya) kegiatan Bahtsul Masail yang perdana ini, (bisa) menjadi awal kegiatan positif yang berguna untuk meningkatkan semangat literasi kitab kuning teman-teman (para santri)," tutur Rohman Amin.