Berjalan Khidmat, Acara Wisuda Santri Kini Berlangsung Sekaligus dengan Pengukuhan Guru Qur’ana

Ahad, 09 Feb 2025, 20:06 WIB
Berjalan Khidmat, Acara Wisuda Santri Kini Berlangsung Sekaligus dengan Pengukuhan Guru Qur’ana
Pembacaan ikrar oleh KH. Ahmad Muhammad Arif Yahya, diikuti para wisudawan/Dok. LP3MH

gadingpesantren.id – Telah terselenggara dengan khidmat, acara wisuda santri dan pengukuhan guru Qur’ana, Minggu, 9 Februari 2025 di Pondok Pesantren Miftahul Huda. Acara yang diselenggarakan di Masjid Baiturrahman tersebut, total meluluskan 85 santri, dengan rincian 21 dari jenjang Ula, 40 dari Wustho, dan 24 dari Ulya Madrasah Matholiul Huda. Sementara itu, pengukuhan guru Qur’ana sendiri mengesahkan sebanyak 39 santri Qurana, yang sebelumnya telah menjalani pelatihan dan sertifikasi.

Acara tersebut dimaksudkan secara seremonial untuk tasyakuran dan pelulusan para santri yang telah menempuh pendidikan di Madrasah Diniyah Salafiyah Matholiul Huda.

Dimulai sejak pagi bakda subuh, rangkaian acara diawali dengan pembacaan Sholawat Burdah bersama segenap santri. Setelah itu, secara formal acara tersebut baru dibuka oleh Pembawa Acara pukul 09.00 WIB.

Seusai pembukaan dan pembacaan Ayat Suci Al-Quran, melalui sambutannya, Ust. M. Khusairi berpesan kepada para wisudawan agar tidak berhenti belajar setelah diwisuda.

“Bahkan yang sudah menikah pun, tidak boleh berhenti mencari ilmu,” ujar Ust. M. Khusairi.

Di sisi lain, mewakili Wali Wisudawan, Bapak Khoirun Slamet juga mewanti-wanti kepada segenap wisudawan untuk tidak memutus hubungan dengan guru.

“Cerdas, harusnya mendahulukan ridho guru. Meminta restu kepada guru,” ucap Bapak Khoirun.

Serangkain sambutan usai, acara kemudian dilanjut dengan Prosesi Wisuda dan pengukuhan guru Metode Qur’ana dengan penuh khidmat. Setelahnya, acara diisi dengan pengumuman bintang kelas Madrasah Diniyah Salafiyah Matholiul Huda tahun ajaran 1445-1446 H.

Selanjutnya, sekaligus menjadi acara inti, Mauidlotul Hasanah disampaikan oleh KH. Imam Ma’ruf dari Kepanjen.

Dengan mengutip pendapat Imam Nawawi, KH. Imam Ma’ruf berpesan, baik santri maupun wali santri untuk bersungguh meraih berkah dari jalan menuntut ilmu di Pondok Pesantren.

“Santri, setelah keluar dari pesantren itu mendahulukan iman dari logikanya. Ini ilmu manfaat yang pertama, menurut Imam Nawawi. Yang kedua, adalah ilmu yang sesuai kadar kecukupan (pada tempatnya). Saat ini, karakter seperti ini yang sedang dibutuhkan,” tutur KH. Imam Ma’ruf.

Seusai penyampaian Mauidlah, acara kemudian ditutup dengan Pembacaan Doa yang disampaikan sekaligus oleh KH. Imam Ma’ruf.

 

wisuda santri  pengukuhan guru qurana  Metode Qurana  Madrasah Diniyah Salafiyah Matholiul Huda 
Bagikan