‘Arsy di dalam kamus Alqur’an adalah makhluk tertinggi, berupa singgasana seperti kubah yang memiliki tiang-tiang yang dipikul oleh para malaikat. ‘Arsy ialah satu sifat Allah Subhanahu wa ta'ala yang wajib di imani. Gambaran fisik ‘Arsy merupakan hal yang gaib, tiada seorang pun yang dapat mengetahui ukuran dan letak posisinya. Keagungan ‘Arsy Allah Subhanahu wa ta'ala termaktub dalam surah Thaha ayat 5-6, yaitu:
ٱلرَّحْمَٰنُ عَلَى ٱلْعَرْشِ ٱسْتَوَىٰ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرٰى
Artinya: (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas 'Arsy. Milik-Nyalah apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah.
Bersemayam di atas ‘Arsy ialah satu sifat Allah Subhanahu wa ta'ala yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah Subhanahu wa ta'ala dan kesucian-Nya, bukanlah bersemayam dalam arti duduk, tinggal atau berdiam yang kesemuanya tidak layak bagi kebesaran dan kesucian Allah Subhanahu wa ta'ala, tetapi makna lain yang layak bagi-Nya.
Para imam ahli tafsir menjelaskan bahwa ‘Arsy adalah suatu tempat yang memiliki materi dan fisik, bukan suatu ungkapan kiasan saja. Hal ini dijelaskan oleh Imam al-Baihaqi “Dan pendapat para ahli tafsir tentang Al-Arsy adalah singgasana dan fisik berbentuk, yang telah diciptakan Allah Subhanahu wa ta'ala. Dan Allah Subhanahu wa ta'ala perintahkan para malaikat untuk memikulnya dan beribadah, dengan mengagungkan dan berthawaf padanya, sebagaimana Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan satu rumah di bumi dan memerintahkan bani Adam untuk berthawaf padanya dan menghadap padanya ketika sholat. Dan pendapat-pendapat mereka itu ada dalil penunjukannya yang jelas dalam ayat-ayat dan hadits-hadits serta atsar-atsar”.
Demikian juga Imam Ibnu Katsir ketika menjelaskan ‘Arsy, Imam Ibnu Katsir berkata, “Arsy adalah singgasana yang memiliki tiang-tiang yang dipikul oleh para malaikat. Bentuknya seperti kubah yang menutupi alam semesta ini. Dan ‘Arsy adalah atapnya para makhluk”. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surah Az-Zumar ayat 75, yaitu:
وَتَرَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ حَآفِّينَ مِنْ حَوْلِ ٱلْعَرْشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ ۖ وَقُضِىَ بَيْنَهُم بِٱلْحَقِّ وَقِيلَ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya: Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-mmlaikat berlingkar di sekeliling 'Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta'ala dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta'ala, Tuhan semesta alam".
Dan firman-Nya juga, tepatnya dalam surah Al-Mu’min ayat 7, yaitu:
ٱلَّذِينَ يَحْمِلُونَ ٱلْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُۥ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِۦ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَىْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَٱغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا۟ وَٱتَّبَعُوا۟ سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ ٱلْجَحِيمِ
Artinya: (Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala.
‘Arsy adalah makhluk terbesar dan tertinggi Allah Subhanahu wa ta'ala, terdapat sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dzar yang menjelaskan tentang betapa besarnya Arsy. Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai Rasulullah, ayat apa yang paling besar dan paling agung didalam Alquran? ” Rasulullah menjawab, “Ayat kursi. Perbandingan tujuh langit dengan kursi Allah Subhanahu wa ta'ala seperti satu gelang yang dilemparkan di tengah-tengah bumi ini. Dan perumpamaan besarnya Arsy Allah dengan kursi seperti perumpamaan bumi ini dengan gelang besi itu.”
Dalam hadits lainnya dijelaskan,
مَا السَمَوَاتُ السَبْعُ وَالأَرْضُوْنَ السَبْعُ وَمَا بَيْنَهُنَّ وَمَا فَيْهِنَّ فِيْ الكُرْسِي إِلاَ كَحَلَقَةِ مُلْقَاةٌ بِأَرْضِ فَلاَة وَإِنَّ الكُرْسِي بِمَا فِيْهِ بِالنِسْبَةِ إلَى الْعَرْشِ عَلَى كتِلْكَ الحَلَقَةِ عَلَى تِلْكَ الفلاَةِ
“Tidak langit yang tujuh dan bumi yang tujuh dan apa yang ada diantara dan di dalamnya dibandingkan dengan Kursi kecuali seperti lingkaran (gelang) yang dilempar ke tanah lapang, dan Kursi dengan apa yang ada didalamnya dibandingkan dengan ‘Arsy seperti lingkaran (gelang) tersebut pada tanah lapang tersebut.” (Silsilah Ahadits al-Shahihah No.109).
Demikianlah ‘Arsy, singgasana Allah Subhanahu wa ta'ala dan ciptaan-Nya yang paling besar. Ayat-ayat dan hadits-hadits tentang ‘Arsy ini harus kita imani sesuai dengan keterangan dari Allah Subhanahu wa ta'ala dan Rasul-Nya, tanpa menolaknya, tanpa mengilustrasikan atau mengandai-andaikannya yang membuatnya keluar dari apa yang telah dijelaskan.
Penulis adalah santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang sekaligus mahasiswa Jurusan Sastra Arab di Universitas Negeri Malang.