Apakah Agama Islam Membunuh Budaya Asli Indonesia?

Jumat, 17 Jul 2020, 07:07 WIB
Apakah Agama Islam Membunuh Budaya Asli Indonesia?
Islam dan Budaya

Melalui salah satu platform media sosial, salah seorang teman bertanya kepada penulis perihal hubungan antara agama Islam dengan budaya asli Indonesia. Negara kepulauan yang sekarang disebut Indonesia ini dikenal memiliki banyak budaya yang unik dan beragam. Namun, dengan kemudian masuknya agama Islam, beberapa budaya itu dianggap luntur dan berganti menjadi budaya Islam. Pertanyaan yang muncul dari situ adalah apakah agama Islam sebenarnya membunuh budaya asli Indonesia?

Islam menurut bahasa adalah berasal dari kata as-salam yang berarti keselamatan. Kemudian dikutkan wazan if’al dari fi’il tsulatsi mazid ruba'i yang memiliki faedah ta'diyyah secara umum atau seperti kata yang mendapatkan imbuhan me-an dalam bahasa Indonesia. Jadi bila dikaitkan dengan pengertian tersebut, maka kata Islam berarti menyelamatkan. Adalah sebuah kesalahan jika Islam dibuat berbalik arti dari makna asalnya. Ketika Islam itu tidak menyelamatkan, atau bahkan mempersulit, maka agama Islam tidak dijalankan dengan benar.

Agama Islam adalah ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang ditujukan kepada umatnya. Agama Islam memiliki tujuan membimbing dari zaman kegelapan (ketidaktahuan) menuju zaman cahaya (pencerahan). Artinya, Rasulullah membawa Islam hanya untuk kebaikan, bukan sebaliknya. Rasulullah diutus ke bumi adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia, sebagaimana sabda beliau, "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk memperbaiki akhlak."

Islam bukanlah agama yang membunuh budaya, tetapi Islam memelihara budaya selama tidak menjadi mudharat (sesuatu yang membahayakan) bagi masyarakatnya. Mencegah suatu budaya, bagi Islam bukan berarti melarang tanpa sebab untuk berbudaya dan menjalankan adat budaya tersebut. Melainkan untuk menjaga agar budaya tersebut dijalankan dengan tidak membahayakan masyarakat itu sendiri maupun masyarakat lain. Islam tidak membunuh budaya melainkan membawanya menuju ke arah yang lebih baik. Unsur-unsur yang bertentangan dengan Islam dihilangkan dan diganti dengan nilai-nilai Islam secara perlahan.

Salah satu contoh adalah budaya mempersembahkan sesajen kepada makhluk-makhluk gaib untuk memohon keselamatan. Islam tidak serta merta menghilangkan budaya tersebut sekalipun sebenarnya itu adalah perbuatan syirik. Ritual tersebut tetap ada, hanya saja esensi dari tradisinya diganti dengan yang lebih sesuai dengan ajaran Islam, yaitu dengan memohon keselamatan dan berdoa kepada Allah SWT sementara makanan dan minuman yang sebelumnya digunakan sebagi sesajen sekarang dihidangkan untuk dimakan bersama dengan warga setempat.

Dakwah Santri  Budaya Indonesia 
Bagikan