Semarak Pengajian Umum dan Haul al-Marhumin ke-52 di Pondok Gading

Selasa, 31 Mei 2022, 06:51 WIB
Semarak Pengajian Umum dan Haul al-Marhumin ke-52 di Pondok Gading
Haul al-Marhumin Kiai Yahya ke-52 (Dok. LP3MH)

Pondok Pesantren Miftahul Huda (PPHM) Gading, Malang. Sukses melaksanakan agenda tahunan dalam tajuk pengajian umum dan haul al-marhumin Kiai Yahya ke-52 (29/5). Diawali dengan khataman al-Qur’an dan pembacaan shalawat diba’ setelah sholat subuh yang dipimpin langsung oleh al-Mukarrom KH. Ahmad Muhammad Arif Yahya. Selanjutnya pra-acara dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Dhiyaullami’ karangan Habib Umar bin Hafidz Tarim oleh Gus Fuad bin Abdurrachim Yahya dan manakib Syekh Abdul Qodir al-Jailani yang dipimpin oleh Gus Muhammad bin Abdurrahman Yahya.

Adapun acara tersebut dihadiri oleh segenap ulama, tokoh masyarakat, maupun jajaran pemerintahan. Pembukaan mengawali acara pertama disusul dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an dan beberapa sambutan. Dalam sambutan ketua panitia haul dari kampung, bapak H. Sulthon Sucipto menyampaikan terima kasih kepada seluruh eleman yang mendukung terselenggaranya acara. Di sisi lain, beliau menjelaskan adanya beberapa rangkaian acara haul sampai puncak acara pada hari ini.

“Adapun kegiatan haul ke-52 ini ada 2 kegiatan, yang pertama kegiatan bakti sosial yang terselenggara pada hari sabtu kemarin (21/05), diantaranya pengobatan gratis, khitanan masal, dan donor darah. Alhamdulillah semua berjalan dengan baik. yang kedua kegiatan pada hari ini yakni pengajian umum.”

Selanjutnya sambutan dari shohibul bait yang disampaikan oleh Mustasyar PPMH, al-Mukarrom KH. Baidlowi Muslich. Dalam suasana bulan Syawal, beliau menuturkan pentingnya saling maaf memaafkan.

“Marilah saling memaafkan, barang kali ada kesalahan antara kita, lahir maupun batin. Karena dosa kita ke sesama manusia tidak bisa diampuni oleh Allah. Maka oleh karena itu, para orang tua kita membuat istilah halal bi halal. Saling menghalalkan, saling memaafkan” dawuh beliau.

Di akhir sambutannya, beliau menceritakan ketika kanjeng nabi berdoa di Arafah pada waktu haji wada’. Nabi Muhammad SAW berdoa memohon seluruh umatnya untuk diampuni dosanya. Maka Allah pun menjawab, iya kecuali dosa hak adami. Seketika Rasulullah SAW menangis karena kekhawatiran beliau terhadap umatnya.

Memasuki acara selanjutnya, mauidhoh hasanah pertama yang disampaikan oleh KH. Harun Ismail dari Blitar. Di awal ceramahnya, beliau menegaskan bahwa thariqah itu sangat penting dalam menjalankan agama Islam.

“Dalam Islam itu ada namanya syariat, thariqah, dan hakikat. Syariat melulu tanpa hakikat sama saja ngatilah atau suwung (kosong), tapi kalau hakikat melulu tanpa syariat akan bathilah. Ini yang dawuh Imam Malik bin Anas. Lha yang bisa mempersatukan antara keduanya hanyalah thariqah itu” dawuh Kiai Harun.

Beliau juga menjelaskan bahwa halal bi halal merupakan ajaran thariqah, karena halal bi halal adalah kepanjangan dari taubat. Dan taubat inilah kebiasaannya orang thariqah. “Wasiat Syekh Ibrahim al-Matbuli dalam kitab al-Minahu as-Saniyah karangan Syekh Wahab asy-Sya’roni, pada wasiat pertama dawuhaken, rajinlah kalian saudara-saudara untuk bertaubat, jika kalian ingin mendekatkan diri kepada Allah, ingin wushul, ma’rifat kepada Allah. Ini merupakan fase pertama yang harus dilewati” dawuh beliau.

Dilanjutkan mauidhah yang kedua oleh Habib Abdul Qodir Ba’agil. Beliau menyampaikan bahwa mengadakan acara semacam haul merupakan amalan ahlu sunnah waal jamaah dan patut dijaga maupun dilestarikan. Di sisi lain, beliau juga menjelaskan tentang keimanan seseorang.

“Kehadiran kulo lan panjenengan teng majlis mriki, tiyang-tiyang perkumpulan thariqah, niku memacu iman kulo lan panjenegan sedoyo biar naik terus, sebab iman itu yazid wa yanqus, bisa bertambah dan berkurang” dawuh beliau.

Acara tersebut ditutup dengan rangkaian doa, yang diawali oleh Kh. Ahmad Muhammad Arif Yahya sebagai Pengasuh PPMH. Diikuti oleh Habib Abdurrahman Barobah, Habib Abdul Qodir Ba’agil, Habib Aqil bin Aqil, dan ditutup oleh KH. Musthofa bin Musthafa Lekok, Pasuruan.

Pondok Gading  KH. Baidlowi Muslich  KH. Ahmad Arif Yahya  Haul Pondok Gading  Gus Muhammad bin Abdurrahman Yahya  Gus Fuad Abdurrochim Yahya 
Bagikan