gadingpesantren.id – Dalam rangka menyambut dan memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Pondok Pesantren Miftahul Huda (PPMH) Gading, Malang, menggelar acara peringatan tahun baru Hijriah dengan penuh kekhidmatan di Masjid Baiturrahman pada Kamis malam (26/6/2025).
Syair-syair Qasidah Burdah mengalun lembut mengisi malam 1 Muharram, dibacakan bersama dan diiringi alunan merdu dari tim banjari Nurul Musthofa. Suasana menjadi semakin khidmat, menghadirkan kehangatan spiritual serta ungkapan cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Acara dilanjutkan dengan tausiah oleh Gus Fuad bin Abdurrahim, yang menyampaikan pesan-pesan penting seputar hikmah pergantian tahun Hijriah.
Dalam tausiahnya, beliau menjelaskan pentingnya membaca doa akhir tahun sebagai bentuk permohonan ampun atas dosa-dosa yang telah lalu, serta membaca doa awal tahun sebagai harapan agar diri, keluarga, dan orang-orang terdekat diselamatkan dari segala tipu daya setan.
Gus Fuad mengingatkan bahwa sepuluh hari pertama bulan Muharram merupakan momen yang sangat mulia dalam Islam. Segala bentuk amal kebaikan yang dilakukan pada hari-hari ini akan mendapat ganjaran berlipat. Terutama pada malam 10 Muharram, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkannya dengan ibadah dan perenungan diri.
“Di awal tahun ini mari kita lakukan tajdidunniyah, memperjelas arah dan niat hidup kita agar menjadi pribadi yang lebih baik dan terarah,” tutur beliau.
Beliau juga menekankan bahwa orang yang tetap sabar, taat, dan istiqamah ketika sedang diuji oleh Allah SWT adalah orang yang benar-benar istimewa di sisi-Nya.
Tak lupa, Gus Fuad juga mengingatkan pentingnya memaknai kehidupan di pesantren sebagai ladang penguatan diri. Beliau menyampaikan:
“Pondok itu panggone tirakat, panggone riyadhoh. Ojok sampek katah lelahane mawon, karena pondok adalah tempat mustajab berdoa.”
Menutup tausiahnya, beliau mengajak seluruh santri untuk lebih semangat dalam menuntut ilmu, agar menjadi pribadi yang lebih beruntung, mendapat rida Allah SWT, dan tidak menyesal di kemudian hari.
“Jangan sampai masa muda kita terbuang sia-sia, dan menyesal di kemudian hari,” pesan Gus Fuad.
Dengan semangat hijrah, momen pergantian tahun ini diharapkan menjadi titik awal untuk memperbaharui niat, memperkuat ibadah, dan menumbuhkan tekad para santri dalam menapaki jalan di kehidupan yang lebih terarah dan diridai Allah SWT.
Penulis adalah santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang sekaligus mahasiswa Jurusan Sastra Arab di Universitas Negeri Malang.