Berbenah dan terus berbenah. Itulah kalimat yang menggambarkan sie perpustakaan periode 2019-2020 ini. Malam kemarin (31/08/2020) penulis berkesempatan berbincang-bincang dengan Cak Dwi Romadony, S.Pd selaku koordinator sie perpustakaan Baiturrahman PP. Miftahul Huda Gading.
Awal pembarcode-an dimulai sekitar empat sampai lima bulan kemarin, dengan dibantu oleh 4 santri perwakilan semua komplek. Banyak yang dikerjakan mulai awal pendataan buku, sampai menempelkan satu per satu barcode yang sudah jadi.
Tidak hanya sekadar angen-angen, namun juga action. Belajar mengetahui seluk beluk seputar kepustakaan, sistem, dan pengkatagorian buku dengan mengikuti dua pelatihan. Di Universitas Negeri Malang ikut berpartisipasi sebagai peserta pelatihan keperpustakaan. Oleh-oleh yang dibawa bisa kita lihat aplikasi slim study yang sekarang dipakai sekarang ini.
Pelatihan selanjutnya yang diikuti adalah “Diklat Manajemen Perpustakaan Madrasah” dengan tema “Menuju Perpustakaan Modern dan Profesional”. Yang diadakan bekerjasama antara LAKPESDAM PCNU Kab. Malang dengan IAI Al-Qolam Malang pada awal Februari kemarin.
Cak Dony menuturkan suka-duka dalam pengerjaan sistem ini ketika sekarang sudah jadi, rasanya itu plong. Lega. Dalam artian semua koleksi baik kitab maupun buku bacaan bisa diakses dan dinikmati oleh semua santri. Sedang dukanya, pernah ditengah perjalanan data itu hilang sebagian. Sudah diketik berupa : judul, penulis, tahun terbit, halaman. Hingga harus memulai dari awal, karena harus mencocokkan satu persatu yang sudah di input. Kalau hilang semua itu karuan, ini nanggung.
“ Terus kembangkan layanan perpustakaan secara maksimal. Mungkin bisa dikatakan menjadi pelayan yang baik. Karena apa? Bukan tidak lain karena ini yang punya kita bersama, ” tutur Cak Dony ketika dimintai harapan kepengurusan kedepan.
Kemudian, harapannya lagi tetap jaga kekompakan dan komunikasi, keistiqomahan. Lanjut lagi, jika menemukan koleksi perpustakaan di kamar atau komplek masing-masing, ambil. . . ! lalu kembalikan ke petugas perpustakaan. Nanti akan didata untuk dimasukkan ke dalam sistem.
Terakhir adalah pesan Almaghfurlah KH. M. Shohibul Kahfi terkait perpustakaan. Melalui Cak Dony yang sering mendapat pesan baik secara eksplisit maupun implisit seputar perpustakaan.
“Harus dibuang rasa malas yang ada didalam diri kita. Selamanya kita tidak bisa selama tanpa membuka kitab-kitab. Takut membuka kitab yang besar-besar. Padahal isinya juga sama dengan kita kurasan yang tipis. Tinggal bagaimana kita mempelajari nahwu shorof. Seharusnya tidak ada masalah. Kembali ke kalam beliau : Pengetahuan yang luas, dengan kitab-kitab besar,” imbuh mutakhorijin BASMALAH ini. (Red/Madchan Jazuli)