Pembekalan Santri dengan Seminar Fikih Kebencanaan

Ahad, 18 Des 2022, 17:45 WIB
Pembekalan Santri dengan Seminar Fikih Kebencanaan
Masjid Baiturrahman, PP. Miftahul Huda Gading Malang. (Foto: Dok. PPMH)

Menanggapi dengan maraknya bencana yang melanda di negeri ini, Pondok Pesantren Miftahul Huda mengadakan seminar sughro dengan tema Fikih Kebencanaan, Kamis (15/12). Ada yang menarik dengan edisi kali ini, berbeda dengan edisi sebelumnya, kegiatan malam jum’at (KMJ) kali ini dilaksanakan secara sughro. Sebelumnya kegiatan seminar selalu dilaksanakan secara kubro dengan Masjid Baiturrahman sebagai tempatnya, akan tetapi kegiatan kali ini dilaksanakan di masing-masing komplek dengan petugas seminar bertukar antar warga komplek.

Pelaksanaan KMJ kali ini bukan tanpa alasan, ada banyak pertimbangan dan trobosan dari sie kegiatan Pondok Gading, salah satunya agar lebih terserap materi yang disampaikan oleh pemateri. ”Kalau dibuat sistem seminar kubro, takutnya banyak santri yang berangkat ke masjid tidak mendengarkan, dan yang ikut andil dalam menelaah materi tersebut hanya sedikit saja” tutur Kautsar Zamzami selaku pengurus kegiatan Pondok Gading.

Adapun latar belakang dilaksanakan seminar ini untuk membekali para santri dalam mengurai berbagai kasus yang berada di lingkungan masyarakat, khususnya kasus-kasus yang berhubungan dengan kebencanaan. “Akhir-akhir ini banyak kasus bencana alam, terbaru gempa di Cianjur, dikhawatirkan para santri hanya sekedar tahu info bencana tersebut, tanpa ada kepekaan terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan ubudiyah maupun muamalah dalam kondisi bencana. Dan kebetulan juga, PBNU meluncurkan panduan teknis fikih kebencanaan, sehingga panduan bisa diseminarkan” imbuh beliau.

Dalam seminar tersebut, ada empat garis besar sub topik yang diangkat, meliputi aqidah, ibadah, akhlah, dan muamalah. Adapun ibadah meliputi bersuci, sholat, tajhizul janazah, dan puasa. Dan terkait muamalah, berisi tentang penggunaan masjid sebagai tempat pengungsian, pemisahan korban non mahrom, dan penggunaan uang donasi korban bencana.

Kedepannya, seminar ini bisa membekali para santri ketika sudah pulang dari pondok dan terjun ke lingkungan masyarakat. “Kami berharap para santri bisa memahami bagaimana ketika dihadapkan dengan kondisi seperti itu. Karena bagaimanapun juga, kita seorang santri, ketika pulang ke kampung halaman dianggap sebagai orang yang bisa. Bisa menghadapi situasi tersebut, dalam segi kita beraqidah, berakhlak, beribadah, dan bermuamalah, agar tidak melenceng dari syariat agama” tutup sahabat Kautsar.

seminar  Pondok Gading  Kegiatan Pondok  fikih kebencanaan  bencana alam 
Bagikan