gadingpesantren.id – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syeikh Abdul Qodir Al-Jilani, Pondok Pesantren Miftahul Huda (PPMH) bersama warga sukses melaksanakan berbagai rangkaian mulai dari Bakti Sosial berupa Khitan Massal dan Pengobatan Gratis pada Minggu, 20 Oktober 2024 lalu, hingga Pengajian Umum yang diselenggarakan kemarin (Minggu, 27 Oktober 2024).
Sebagaimana dituturkan oleh H. Sulthon Sucipto dalam sambutannya, Bakti Sosial tersebut merupakan bentuk kepedulian Panitia Pelaksana kepada masyarakat. Sementara pada hari itu (27/10) acara dimulai dengan khataman Al-Quran pada ba’da subuh, dilanjut pembacaan Sholawat Nabi. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Pembacaan Blanko Arwah, Sholat Ghoib, serta Tahlil Akbar, kemudian pada puncaknya merupakan Pengajian Umum sebagai acara inti.
Selain itu, Drs. R. Achmad Mabrur, mewakili Pejabat Pemerintahan Kota Malang, dalam sambutannya juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada segenap panitia serta hadirin.
“Dengan panjenengan menghidupi majlis dzikir, majlis ilmu di lingkungan Gading ini, semoga melalui majlis ilmu majlis dzikir tersebut dapat memberi nilai tambah, serta memberikan rahmat bagi warga kota Malang,” harap Drs. Achmad Mabrur.
Pada kesempatan lain, sambutan mewakili Shohibul Bait disampaikan oleh KH. Luthfi Hakim menyampaikan Ahlan wa Sahlan kepada segenap hadirin, serta permohonan maaf atas kekurangsediaan hadirin dengan sajian dalam acara Maulid Nabi SAW dan Haul Syeikh Abdul Qodir Al-Jilani ini.
Selain itu, KH. Luthfi Hakim juga menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan Mahabbah Nabi Muhammad SAW.
“Kita harus bahagia dengan peringatan Maulid Nabi ini. Kemudian, selain bahagia, bahagiakan Nabi Muhammad. Jika tidak bisa membahagiakan Nabi, paling tidak jangan membenci Nabi,” tutur KH. Luthfi Hakim.
Seusai sambutan-sambutan disampaikan, acara dilanjutkan dengan pembacaan Manaqib Kubro yang dipimpin oleh KH. A. Said Lafif Hakim, sebelum menyampaikan Mauidzah Hasanahnya.
Selanjutnya, dalam Mauidzah Hasanah yang disampaikan, KH. A. Said Lafif Hakim menekankan keseimbangan antara dua hal. Sembari menyitir maqolah Sayyidina Ali bin Abi Tholib, beliau menyampaikan baik dunia maupun akhirat memiliki pengikutnya.
“Kok ada orang yang tidak suka dengan wali-walinya Allah. Inilah kenapa kita di samping mempelajari ilmu lahir, juga harus memperlajari ilmu batin—Thoriqoh,” tutur KH. A. Said Lafif Hakim.
Setelah penyampaian Mauidzah Hasanah, acara selanjutnya adalah pembacaan doa yang dipimpin oleh KH. A Said Lafif Hakim dan Habib Ahmad Mauladdawilah, yag kemudian ditutup dengan ramah tamah yang diiringi oleh pembacaan sholawat oleh Tim Al-Banjari PPMH.